📘Allah Ta’ālā berfirman :
________________🖊
({ وَالْفَجْرِ }) (١)
1- Demi Fajar .
({ وَلَيَالٍ عَشْرٍ }) (٢)
2- Demi malam yang sepuluh .
[QS. Al – Fajr : 1 – 2 ]
________________🖊
“Sungguh, para ahli tafsir telah menyebutkan bahwa malam yang sepuluh disini adalah 10 malam pertama Dzulhijjah. Maka sepuluh hari yang berbarakah ini , hari-harinya merupakan hari-hari yang paling utama disisi Allah -Tabāraka wa Ta’ālā-, sedangkan amalan shālih itu dicintai oleh Allah di setiap waktu.
Namun , pada hari-hari ini, amal – amal shālih itu lebih istimewa dan lebih utama lagi , maka seyogyanya seorang hamba bersemangat pada hari-hari ini sebagaimana ia bersemangat pada 10 malam (terakhir) di bulan Ramadhan.
Yang demikian itu, supaya ia tidak melewatkannya dengan tanpa mengerjakan ketaatan kepada Allah -Jalla wa ‘Alā- , karena jumlahnya hanyalah beberapa hari saja , saat – saatnya pun dapat dihitung lagi terbatas, dan ia akan berlalu.
Maka orang yang berakal dan mendapat taufik adalah yang diberi taufik oleh Allah -Jalla wa ‘Alā- untuk dapat mengambil kesempatan emas ini serta memanfaatkannya , tidak menyia-nyiakannya dan tidak melalaikannya, inilah orang yang mendapat taufik , yang ditolong oleh Allah -Jalla wa ‘Alā- untuk dapat menguasai dirinya.”
✒️Fadhīlatusy Syaikh DR. Muhammad bin Hādiy Al-Madkhaliy
[ Tamāmul Minnah fi Ightināmi ‘Asyri Dzilhijjah ]