SHOLAT GERHANA
- Sholat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف) dan juga kusuf (الكسوف) sekaligus. Sholat gerhana matahari dan gerhana bulan sama-sama disebut dengan kusuf dan juga khusuf sekaligus, akan tetapi yang masyhur dalam istilah, khusuf untuk gerhana bulan dan kusuf untuk gerhana matahari.
- Disunnahkan apabila datang gerhana memperbanyak doa, dzikir, takbir dan sedekah, selain sholat gerhana itu sendiri.
- Hukum sholat gerhana adalah sunnah muakkadah yang disyariatkan kepada siapa saja, baik dalam keadaan muqim di negerinya atau dalam keadaan safar, baik untuk laki-laki atau untuk perempuan.
- Sholat gerhana matahari dan bulan dikerjakan dengan cara berjamaah dan tanpa didahului dengan azan atau iqamat. Yang disunnahkan hanyalah panggilan sholat dengan lafaz “اَلصَّلاَةُ جَامِعَةٌ“.
- Disyari`atkan khutbah di dalamnya seperti layaknya khutbah Idul Fithri dan Idul Adha dan juga khutbah Jumat. Isi khutbahnya menganjurkan untuk bertaubat dari dosa serta untuk mengerjakan kebajikan dengan bersedekah, doa dan istighfar.
- Sholat gerhana dilakukan sebanyak 2 rakaat. Masing-masing rakaat dilakukan dengan 2 kali berdiri, 2 kali membaca qiraah surat Al-Quran, 2 ruku’ dan 2 sujud.
- Lebih utama bila pada rakaat pertama saat berdiri yang pertama setelah membaca Al-Fatihah membaca surat seperti Al-Baqarah dalam panjangnya. Sedangkan berdiri yang kedua masih pada rakaat pertama membaca surat dengan kadar sekitar 200-an ayat, seperti Ali Imran. Sedangkan pada rakaat kedua pada berdiri yang pertama membaca surat yang panjangnya sekitar 250-an ayat, seperti An-Nisa. Dan pada berdiri yang kedua dianjurkan membaca ayat yang panjangnya sekitar 150-an ayat seperti Al-Maidah.
- Disunnahkan untuk memanjangkan ruku’ dan sujud dengan bertasbih kepada Alloh ﷻ, baik pada 2 ruku’ dan sujud rakaat pertama maupun pada 2 ruku’ dan sujud pada rakaat kedua.
Yang dimaksud dengan panjang di sini memang sangat panjang, sebab bila dikadarkan dengan ukuran bacaan ayat Al-Quran, bisa dibandingkan dengan membaca 100, 80, 70 dan 50 ayat surat Al-Baqarah.
Panjang ruku’ dan sujud pertama pada rakaat pertama kisaran 100 ayat surat Al-Baqarah, pada ruku’ dan sujud kedua dari rakaat pertama seputar 80 ayat surat Al-Baqarah. Dan kisaran 70 ayat untuk ruku` dan sujud pertama dari rakaat kedua. Dan sujud dan ruku` terakhir sekadar 50 ayat.
- Jika seseorang menyaksikan gerhana, hendaklah ia melaksanakan sholat gerhana. Pendapat yang terkuat, bagi siapa saja yang melihat gerhana dengan mata telanjang, maka ia disunnahkan melaksanakan sholat gerhana.Jika di suatu daerah tidak nampak gerhana, maka tidak ada keharusan melaksanakan sholat gerhana. Karena sholat gerhana ini diharuskan bagi siapa saja yang melihatnya sebagaimana disebutkan dalam hadits.
- Waktu pelaksanaan sholat gerhana adalah mulai ketika gerhana muncul sampai gerhana tersebut hilang.Sholat gerhana juga boleh dilakukan pada waktu terlarang untuk sholat. Jadi, jika gerhana muncul setelah Ashar, padahal waktu tersebut adalah waktu terlarang untuk sholat, maka sholat gerhana tetap boleh dilaksanakan.
- Hal-hal yang Dianjurkan Ketika Terjadi Gerhana:
- Pertama: perbanyaklah dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan bentuk ketaatan lainnya.
- Kedua: keluar mengerjakan sholat gerhana secara berjama’ah di masjid. Walaupun, sholat gerhana bisa dikerjakan seorang diri, namun, menunaikan sholat secara berjama’ah tentu saja lebih utama (afdhol).
- Ketiga: wanita juga boleh sholat gerhana bersama kaum pria,,namun jika ditakutkan keluarnya wanita tersebut akan membawa fitnah (menggoda kaum pria), maka sebaiknya mereka sholat sendiri di rumah.
- Keempat: menyeru jama’ah dengan panggilan ’ash sholatu jaami’ah’ dan tidak ada azan maupun iqomah.
- Kelima: berkhutbah setelah sholat gerhana. Disunnahkan setelah sholat gerhana untuk berkhutbah, sebagaimana yang dipilih oleh Imam Asy-Syafi’i, Ishaq, dan banyak sahabat rodhiyallohu’anhum.
- Tata cara sholat gerhana -sama seperti sholat biasa dan bacaannya pun sama-, urutannya sebagai berikut:
- Berniat di dalam hati.
- Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana sholat biasa.
- Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al-Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al-Baqarah) sambil dijahrkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).
- Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
- Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan sami’allohu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd’
- Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
- Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
- Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
- Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
- Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
- Tasyahud.
- Salam.
- Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak.