Anjuran Jujur – Hendaknya seorang muslim berlaku jujur dalam setiap perkataan dan perbuatannya, demikian anjuran jujur yang disampaikan baik dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, antara lain:
- Orang yang jujur akan mendapatkan surga, karena kejujuran itu pasti akan menunjukkan pada kebaikan dan kebaikan pasti akan menunjukkan ke surga. Selain itu, orang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur, niscaya di sisi Alloh Ta’ala ia dianggap sebagai orang yang jujur.
فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا
“Dan hendaklah kalian jujur, sebab jujur menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan kepada surga. Dan sungguh, jika seseorang berlaku jujur dan terbiasa dalam kejujuran hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai orang yang jujur.” (HR. Bukhori dan Muslim)
- Orang yang jujur berarti ia telah memiliki salah satu sifat dari sifat-sifat mulia para Nabi.
وَٱذۡكُرۡ فِي ٱلۡكِتَٰبِ إِبۡرَٰهِيمَۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا
“Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qurān), sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran,dan seorang nabi.”
وَٱذۡكُرۡ فِي ٱلۡكِتَٰبِ إِسۡمَٰعِيلَۚ إِنَّهُۥ كَانَ صَادِقَ ٱلۡوَعۡدِ وَكَانَ رَسُولًا نَّبِيًّا
“Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ismail di dalam Kitab (Al-Qurān). Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang rasul dan nabi.”
وَٱذۡكُرۡ فِي ٱلۡكِتَٰبِ إِدۡرِيسَۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا
“Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Al-Qur`ān). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi.” (QS. Maryam: 41, 54, 56)
- Kejujuran merupakan ciri orang-orang yang beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya ﷺ. Mereka adalah orang-orang yang keimanannya kepada Alloh dan Rasul-Nya ﷺ tanpa diiringi keraguan serta mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Alloh.
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُواْ وَجَٰهَدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. al-Hujurat: 15)
- Orang yang jujur di dunia, kelak akan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang jujur di hari kiamat, yaitu bersama para Nabi, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang sholih.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَكُونُواْ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.” (QS. At-Taubah: 119)
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُوْلَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَۚ وَحَسُنَ أُوْلَٰٓئِكَ رَفِيقًا
“Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang orang salih. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. An–Nisa’: 69)
- Barangsiapa yang senantiasa jujur, maka ia akan mendapatkan ketenangan di dalam hatinya.
دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيْبُكَ؛ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ،
“Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran itu menenangkan.” (HR. Tirmidzi)
- Kejujuran dalam bertutur kata adalah salah satu akhlak yang jika dimiliki oleh seseorang, maka ia tidak akan pernah merasakan kerugian sekalipun kehilangan harta dunia. (Lihat: HR. Ahmad) (Anjuran Jujur)
- Barangsiapa yang berjual beli dengan didasari kejujuran, pasti jual belinya akan diberikan keberkahan.
البَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا، فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُوْرِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا
“Dua orang yang melakukan jual beli boleh melakukan khiyar (pilihan) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan kondisi barang apa adanya, maka keduanya diberkahi dalam jual belinya.”(HR. Bukhori dan Muslim)
- Barangsiapa yang meminta kepada Alloh untuk dimatikan dalam keadaan syahid dengan jujur, maka Alloh akan menjadikannya berkedudukan seperti orang-orang yang mati syahid walaupun dia mati di atas kasurnya.
مَنْ سَأَلَ الله تَعَالَى الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ
“Barangsiapa mengharapkan mati syahid dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan menyampaikannya sampai pada derajat syuhada’ meski ia meninggal dunia di atas tempat tidurnya.” (HR. Muslim)
- Seseorang yang jujur saat di dunia, maka ia akan mendapatkan keridhoan Alloh, kemudian Dia akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan mereka kekal di dalam surga tersebut selama-lamanya.
قَالَ ٱللَّهُ هَٰذَا يَوۡمُ يَنفَعُ ٱلصَّٰدِقِينَ صِدۡقُهُمۡۚ لَهُمۡ جَنَّٰتٌ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًاۖ رَّضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ
Allah berfirman, “Inilah saat orang yang jujur memperoleh manfaat dari kejujurannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS Al-Maidah: 119)
- Rosululloh ﷺ menjamin sebuah rumah di bagian tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta sekalipun sekedar bercanda.
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
“Aku akan menjamin rumah di tepi surga bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan meskipun benar. Aku juga menjamin rumah di tengah surga bagi seseorang yang meninggalkan kedustaan meskipun bersifat gurau. Dan aku juga menjamin rumah di surga yang paling tinggi bagi seseorang yang berakhlak baik.” (HR. Abu Dawud)
- Orang yang jujur lagi benar perkataannya maka Alloh Ta’ala akan memperbaiki amal-amalnya dengan memberi mereka taufik untuk mengerjakan amal-amal yang sholih dan mengampuni dosa-dosanya.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَقُولُواْ قَوۡلًا سَدِيْدًا يُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَٰلَكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيمًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amal-amal kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)
- Orang yang jujur keimanannya berarti ia termasuk orang-orang yang bertakwa.
أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ
“Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqoroh: 177)
- Orang yang jujur baik laki-laki maupun perempuan akan dihapus dosa-dosanya dan semua bentuk kekhilafannya serta akan mendapatkan pahala yang besar. (Liha: QS. Al-Ahzab: 35)
- Seorang dai yang jujur dalam perkataan dan perbuatannya, maka dakwahnya akan bisa menembus dan lebih membekas ke dalam relung hati manusia. Kejujuran da’i tersebut membuat Alloh Ta’ala membukakan hati-hati hamba-Nya yang lain untuk mendengarkannya dan luluh hatinya terhadap kebenaran yang disampaikannya. Saat ini Islam sangat membutuhkan da’i-da’i yang jujur untuk mengetuk hati-hati yang keras agar menjadi lembut dan tersentuh oleh dakwah yang jujur dan tulus. (Lihat: Mausu’ah min Akhlaqir Rosul, bab kejujuran) (Anjuran Jujur)
Ikut Partisipasi Mendukung Program, Salurkan Donasi Andi di Sini!