Anjuran Mengikuti Sunnah (Ittiba’)
Barangsiapa yang menaati Rosululloh ﷺ, berarti ia telah menaati Alloh. (Lihat: QS. An-Nisaa’: 80)
Rosululloh ﷺ bersabda (yang artinya), “Aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Alloh, mendengar dan menaati walaupun kalian dipimpin oleh seorang hamba sahaya. Sesungguhnya siapa di antara kalian yang berumur panjang maka dia akan melihat banyak perselisihan, maka berpeganglah kepada sunnahku dan sunnah Khulafa’ rasyidin yang diberi petunjuk, gigitlah dengan gigi geraham kalian. Jauhilah ajaran-ajaran agama yang dibuat-buat karena semua bid’ah itu adalah kesesatan.” (Lihat: HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
Rosululloh ﷺ bersabda (yang artinya), “Sesungguhnya al-Qur’an ini adalah sebab, ujungnya di tangan Alloh dan ujung yang lain di tangan kalian, maka berpeganglah kepadanya sebab kalian tidak akan tersesat dan tidak akan binasa sesudahnya untuk selama-lamanya.” (Lihat: HR. Ath-Thobroni)
Rosululloh ﷺ bersabda (yang artinya), “Sesungguhnya setan telah berputus asa untuk disembah di tanah (negeri) kalian, akan tetapi dia rela ditaati dalam perkara selain itu dari amal-amal yang kalian anggap remeh, maka berhati-hatilah. Sesungguhnya aku telah meninggalkan pada kalian sesuatu yang mana kalian tidak akan tersesat untuk selama-lamanya asalkan kalian berpegang kepadanya yaitu kitab Alloh dan Sunnah NabiNya.” (Lihat: HR. Al-Hakim)
Ibnu Mas’ud rodhiyallohu’anhu berkata, “Sedikit (Ibadah) di atas sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam bid’ah.” (Lihat: HR. Al-Hakim)
Rosululloh ﷺ bersabda (yang artinya), “Taatilah aku selama aku berada di antara kalian. Berpeganglah kepada kitabullah, halalkanlah apa yang dihalalkannya dan haramkanlah apa yang diharamkannya’.” (Lihat: HR. Ath-Thobroni)
Abis bin Rabi’ah menceritakan ketika melihat Umar bin al-Khaththab mencium hajar aswad, kemudia ia mengatakan, “Sesungguhnya aku mengetahui bahwa kamu adalah batu yang tidak bisa mendatangkan mudharat dan tidak dapat memberi manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rosululloh menciummu maka aku tidak menciummu”. (Lihat: HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan an-Nasa’i)
Semua umat Rosululloh ﷺ akan masuk surga kecuali orang yang menyelisihinya. (Lihat: HR. Bukhori)
Mengikuti sunnah Rosululloh ﷺ adalah bukti kecintaan seseorang kepada Alloh Ta’ala. Selain itu, siapa yang mengikuti sunnahnya pasti Alloh akan mengasihinya dan mengampuni dosa-dosanya. Karena itu, jika seseorang benar-benar mencintai Alloh, maka ikutilah Rosululloh ﷺ. (Lihat: QS. Ali ‘Imron: 31)
Mengikuti sunnah Rosululloh ﷺ adalah bukti keimanan seseorang dan ia akan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang beruntung dan orang-orang yang mendapat kemenangan baik di dunia maupun di akhirat nanti. (Lihat: QS. an-Nur: 51-52)
Barangsiapa yang mengagungkan perintah-perintah Alloh Ta’ala, maka berarti ia telah memiliki salah satu bukti ketakwaan dirinya. (Lihat: QS. al-Hajj: 32)
Barang siapa yang mengikuti dan menerima apa yang diturunkan oleh Alloh melalui kitab-kitabNya dan apa yang disampaikan oleh rasul-rasul-Nya, niscaya tidak ada kekhawatiran atas diri mereka dalam menghadapi nasib di hari akhirat nanti dan tidak pula mereka bersedih hati terhadap perkara-perkara duniawi yang terlewatkan oleh mereka. (Lihat: QS. al-Baqoroh: 38)
Anjuran Mengikuti Sunnah
Ikut Partisipasi Mendukung Program, Salurkan Donasi Andi di Sini!