Segala sesuatu yang kita pandang baik, belum tentu baik bagi Allah Ta’ala, begitupula sesuatu yang kita pandang buruk belum tentu buruk bagi Allah. Berhuznudanlah, karena setiap apa yang ditakdirkan Allah adalah yang terbaik bagi hambanya, Allah sesekali tidak pernah mendzalimi hambanya.
Percayalah setiap pahitnya kejadian yang kita alami di awal cerita adalah alamat kebahagiaan yang akan Allah hadirkan di akhir cerita. tetaplah berprasangka baik, dalam hadist qudsi Allah Swt berfirman
,يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي
Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku
Ada satu kisah hikmah yang ingin penulis sampaikan, kisah seorang menteri yang selalu mengatakan, ‘Yang terbaik adalah pilihan Allah’. Setiap ada musibah, maka menteri tersebut akan datang dan berkata demikian. Sampai akhirnya, ketika sang raja terkena musibah berupa jari yang terpotong, maka sang menteri datang kepada sang raja dan berkata, ‘Yang terbaik adalah pilihan Allah’. Maka sang raja pun marah, akhirnya sang menteri tersebut di masukkan ke dalam penjara. Ternyata, ketika dimasukkan ke dalam penjara, sang menteri pun juga berkata, ‘Yang terbaik adalah pilihan Allah’. Singkat cerita, suatu hari sang raja keluar untuk berburu bersama menteri-menterinya yang lain. Saking asiknya mereka berburu, akhirnya mereka keluar dari daerah kekuasaannya. Akhirnya, mereka terjebak ke suatu kaum yang menyembah roh-roh, dan kaum tersebut menangkap orang untuk dikurbankan kepada sembahan mereka. Akhirnya, sang raja dan seluruh menterinya ditangkap. Maka dibakarlah mereka satu persatu untuk disembahkan kepada sembahan mereka. Namun, ketika sang raja hendak dipersembahkan, tiba-tiba salah seorang dari kaum tersebut berteriak mengatakan bahwa sang raja tidak pantas dipersembahkan untuk sembahan mereka karena memiliki cacat. Akhirnya, sang raja kemudian selamat dan pulang, kemudian dia mengingat pesan menteri yang dia penjarakan, ‘Yang terbaik adalah pilihan Allah’. Maka dia pula dan menemui menterinya tersebut dan menceritakan yang baru saja dia alami. Kemudian sang raja bertanya tentang perkataan sang menteri ketika di masukkan ke dalam penjara, maka sang menteri tersebut berkata bahwasanya kalau dia tidak dipenjara, maka bisa saja dia ikut bersama sang raja untuk berburu, dan dia tentu tidak bisa pulang karena ditangkap oleh kaum tersebut. Namun, kisah ini belum bisa penulis pastikan kebenarannya.